Ini keinginan hati saya untuk menulis. Sepuluh jari saya dengan ikhlasnya membantu. Tanpa pamrih, karena seluruh bagian diri saya senada dengan hati saya. Waktu yang cukup lama untuk menjalin sebuah hubungan. Hubungan yang berawal dari saling mengejek, obrolan dari timur ke tenggara yang tak pernah sampai ke tujuan sebenarnya, bercanda, tanpa keseriusan di awalnya. Belum saling mengenal, hanya berkenalan dalam waktu yang sangat singkat, namun menjadi hubungan yang nyaman saat ini. Hubungan yang saya idamkan. Kami punya perspektif masing masing dengan masing masing argumen yang kuat, dengan dasar yang kuat. Kami punya sejarah yang sangat berbeda, pengalaman yang sangat beda, dan kebiasaan yang sangat beda. Semuanya berbeda, tapi jadi satu, saling mengisi dan membuat keduanya lebih pintar dan lebih siap menghadapi sesuatu yang akan terjadi di depan dengan caranya masing masing. Saya emosional. Dia juga. Saya punya cara sendiri ketika saya emosi. Dia juga. Namun baik tanpa disadari atau entah disadari keduanya mengurangi caranya sendiri. Tidak se-parah dulu. Sampai saat ini sahabat dan teman teman saya melihat saya setia, mereka hanya melihat sepihak. Mereka mungkin tidak tahu, dialah yang membuat saya setia memberi tahu arti hubungan. Membuat saya mencari tahu apa itu hubungan, dan mulai mengaplikasikan hubungan yang saya tahu.
Semuanya tau, tak ada jalan lurus yang benar benar lurus, tak ada jalan tanpa lubang. Hubungan ini normal. Normal seperti yang lain. Tidak selalu manis. Sekali waktu pahit. Sampai mati rasa dan terkadang sulit dilupakan. Mungkin keduanya pernah merasakan. Setiap masalah dijadikan pelajaran. Pelajaran untuk kedepannya.
Komitmen dibangun sejak awal. Tetap belum sepenuhnya berjalan. Tapi kembali lagi ke satu hal yang prinsipil bahwa komitmen harus tetap berjalan. Bagaimanapun keadaannya. Baik menguntungkan 1 pihak, menguntungkan keduanya bahkan tidak menguntungkan ke2nya.
Dia seorang yang istimewa untuk saya saat ini dan seterusnya saya harap. Saya ingin sepemikiran. Saya bukan ksatria yang memiliki kekuatan super dan senjata magis, bukan juga anak seorang raja yang selalu bisa mendapatkan apa yang saya inginkan, bukan seorang jendral yang dapat memerintah banyak anak buahnya tapi saya akan terus menjaga dia dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Saya menikmati hubungan ini. Pembelajaran untuk saya. Perubahan paradigma salah saya selama ini. Saya suka cara dia menyayangi saya, memperhatikan saya. Jangan berubah.